Saturday, May 10, 2008

Kang Abik & Petua Penulisan Berkesan

Salam,

Berikut adalah petua menulis berguna dari Kang Abik atau al Fadhil Ustaz Habiburrahman El Shirazy, penulis buku-buku Islami Indonesia untuk dikongsikan bersama.

Saya percaya teknik yang sama boleh digunakan dalam penulisan tesis pelajar, blogger, ulamak dan sebagainya untuk memberi kesan tersendiri kepada orang yang membaca.

Selamat membaca!


"Beberapa bulan yang lalu, disaat Kang Abik berkunjung ke Kairo, dalam acara tahunan Mesir, “Book Fair”(pertengahan bulan Januari 2008 yang lalu). Bersama utusan IKAPI, kekeluargaan Jatim, sempat mengadakan sehari belajar menulis dengan beliau.

Diantara point-point yang beliau sampaikan dalam hal bagaimana menjadi penulis yang baik adalah sebagai berikut:

1. Langkah Pertama, Pencelupan.
Artinya, anda harus masuk dalam bahasa Stephen J. Spignesi mencelupkan diri kedalam subjek Anda, hampir pada keseluruhan point. Bagaimana bisa basah, kalau anda tidak masuk kedalam air? Menurut Kang Abik, langkah pertama ini, tidak memerlukan penulisan apapun, selain lebih banyak membaca, juga bertanya pada sumber yang tahu. Orang yang kurang membaca bisa dipastikan, tak akan bisa menulis karya dengan baik. Dari banyak membaca inilah penulisan data penulisan lebih banyak terkumpul.

2. Langkah 2, Catatan-Catatan:
Pada langkah kedua ini, terserah bagaimana cara anda memandu diri anda sendiri untuk mencatat hal-hal yang terpenting dari data-data yang telah anda dapatkan.

3. langkah ke-3, Tinjauan Ulang dan Berfikir:
Ini adalah langkah balik. Anda meninjau ulang bahan-bahan dan catatan-catatan yang telah anda pilih itu. Anda lihat dan fikirkan kembali apa yang telah anda pelajari dan amati.

4. Langkah ke – 4 Daftar Isi :
Pada tahap ini, mulailah mengatur kekacauan. Susun kerja anda. Buat garis besar apa yang akan anda tulis, bahkan jika bias sampai sub-sub yang paling kecil sekalipun. Lihat dengan seksama bagian Pembukaan, Pertengahan, dan akhir.

5. Langkah ke- 5 Bab demi Bab.
Inilah saatnya anda menulis, bab demi bab. Gabungkan tulisan itu sesuai dengan alur yang telah anda susun.Tulis dengan penuh percaya diri, perkaya bahan milik anda, tulis dengan kekuatan jiwa. Tulis dengan emosi.Nikmati setiap perasaan yang mengalir.

6. Langkah ke- 6.
Setelah tulisan anda selesai, jangan langsung puas. Teliti kembali dan tulis ulang dengan perbaikan, revisi dan pengembangan. Bahkan jika perlu pemangkasan pada hal-hal yang dianggap tidak perlu dan mengganggu. Inilah saatnya anda mengedit naskah-naskah anda.
Demikian sekilas dari ringkasan sehari belajar menulis dengan Kang Abik. Dimana keesokan harinya bersama-sama para anggota pengajian Bapak/Ibu-ibu mesjid SIC, beliau menyampaikan betapa bagi seorang ibu RT, justru menulis adalah pekerjaan yang cocok bagi mereka. Karena mereka lebih bisa banyak membaca dirumah, banyak menulis.
Demikianlah sosok Kang abik yang cukup sederhana, walaupun uang tingkatan M dikantonginya hasil dari royalty penjualan novel tersebut, tetap saja kelihatan sederhana dan ramah, serta santun.

Catatan : Apakah yang melatar belakangi penulisan AAC bagi kang Abik?

Menurut penuturan beliau, novel AAC lahir, setelah beliau mengalami kecelakaan fatal pada kaki beliau(patah tulang), sehingga sangat tipis antara kematian dan kehidupan. Disanalah beliau menyadari, belum ada berbuat apa-apa sama sekali untuk dakwah, menolong agama Allah, untuk Islam. Akhirnya dengan segala tenaga , pikiran yang masih tersisa, beliau memulai penulisan tersebut. Dan beliau tidak menyangka sama sekali, kalau novel ini akan menjadi “The best seller”. “Wallahi (Demi Allah)”, tutur beliau, bukan uang yang dicari beliau saat akan menulis novel AAC tersebut, semata-mata menyadari hidupnya yang sangat tipis dengan kematian, tak sedikitpun ia merasa telah memperjuangkan agama Allah ini, diakhir sisa-sisa hidupnya.


Wassalamu’alaikum. Cairo, 25 April 2008 ".

Antara karya besar Kang Abik:

1 comment:

Anonymous said...

gambar atas tu gambar kang abik ke? mcm muka irfan je :)