Thursday, November 05, 2009

PENGADUAN KEPADA PIMPINAN TERTINGGI



sumber gambar : http://trgkini.blogspot.com/

(1)
Bismillahir Rahmanir Rahimm
Segala puji bagi Engkau, Tuhan sekalian alam
Selawat dan salam atas Junjungan Nabi yang mulia
semulia-mulia nabi dan rasul

Ya Allah, ya Tuhan kami
Kami adalah hambaMu yang serba kekurangan dan kelemahan
Ubun-ubun kami di dalam genggamanMu
Telah berlalu hukumMu ke atas kami dan amat adil segala putusanMu
kepadaMu kami adukan permasalahan umat ini
dengan segala kelemahan dan kerendahan

(2)
Ya Rahman, ya Rahim
Umat ini sedang dibadai fitnah
Umat ini sedang retak
Umat ini sedang gelisah

(3)
Ya Allah,
Umat ini pernah suatu masa dahulu
Menikmati manisnya kesusahan dalam berjuang
Umat ini pernah suatu masa dahulu
Bulat dalam satu jamaah, sama bertekad mencapai kemenangan
Umat ini juga pernah pada suatu masa dahulu
Saling berpadu mendepani ujian
Ujian yang bukan sembarangan mudahnya bagi manusia biasa lain
Ujian yang menguji kesanggupan diri dan harta
Malah adakalanya juga nyawa sebagai taruhan
Namun ujian tersebut berjaya dilalui oleh kami
Berbekalkan kata-kata azimat
Jika dipenjara kami beruzlah
Jika dibuang kami berkelana
Dan jika dibunuh kami syahid
seiring dengan ampuhnya wirid kesatuan hati warisan al Banna
yang sentiasa membasahi bibir dan menggetarkan jiwa


(4)
Ya Allah, Ya Rabbi
Umat ini sedang dibadai fitnah
Fitnah yang merobek dan mengoyak kesatuan hati
Finah yang memisahkan antara dua sahabat sejati
Fitnah yang telah merungkai ikatan persaudaraan iman yang dibina bertahun lama
sesama pimpinan mahupun yang dipimpin
saling curiga-mencurigai, tanda hilangnya salamatus sadri
Datangnya ia tanpa diduga di zaman kemenangan dan kesenangan
Walhal matlamat yang dituju selama ini hanyalah beberapa langkah di hadapan
Apakah kerana kami telah mengingkari suruhan-suruhanMu
dalam sahsiah peribadi kami
dalam niat dan amal dalam perjuangan siasah kami
dalam adab tertib kami sesama kami
atau kerana sesetengah kami gopoh dan takjub dengan pemikiran perubahan baru
atau juga kerana sebahagian kami sombong mengekalkan pegangan warisan lama
namun masing-masing sama sahaja
jika telah dijangkiti penyakit" i'jaabul mar'u bira'yihi" sepertimana sabda kekasihMu
tanpa berusaha mencari titik temu
Padahal di zaman susah dahulu, perbezaan fikir tidak memecahkan hati dan tindakan kami
Lantas, mengapa pula sekarang perbezaan yang sama menyebabkan kami saling berseteruan ?


(5)
Ya Allah ,ya Tuhan kami
Umat ini tidak menemukan jawapan permasalahannya
Umat ini benar-benar dalam kebingungan
Kebenaran yang dicari semakin disuluh dan disingkap, semakin kabur dan kelam
Malah kebatilan pula yang terang kelihatan dan menyelinap berbekas di hati
Kesatuan dan persaudaraan iman pula seakan dipinggirkan
Hingga menyoal diri, apakah perkumpulan umat ini sudah tidak lagi dirahmati
Apakah perkumpulan umat ini bukan lagi menjadi pilihanMu
dalam menegakkan yang hak
Jika Engkau suka dan redha, boleh saja Engkau gantikannya dengan angkatan yang lain,
yang Engkau cintai mereka dan mereka mencintaiMu
Namun, Engkau jualah yang amat mengetahui hakikat di sebalik semua ini
adalah juga pentas ujian yang berterusan menapis kekudusan perjuangan di jalanMu

(6)
Allahumma Ya Musta'an
inilah pengaduan kami
robohkanlah benteng keakuan yang menjarakkan antara kami
satukan kembali hati dan fikir kami
dan kurniakan kembali ketenangan buat umat yang berjuang ini
Ilahana, Engkaulah Pimpinan Tertinggi kami
pimpinlah kami dengan pimpinan hidayatMu
dalam menghadapi kebatilan yang hadir umpama kepingan-kepingan malam yang gelap pekat
juga dalam memimpin tangan mad'u-mad'u kami
dan janganlah sekelip pun
Engkau biarkan kami menanggung beban ini
dengan kudrat dan tabiat kami yang serba lemah ini

Amin ya Arhamar Rahimin...


-TJ,
12.58 am, 7.11.2009-

Wednesday, March 11, 2009

SEMINAR HALATUJU PPSMI ANJURAN NGO, JASA PADA 14.3.2009







Tuan/Puan Dijemput ke

SEMINAR HALATUJU PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN SAINS DAN MATEMATIK DALAM BAHASA INGGERIS (PPSMI) DALAM DASAR PENDIDIKAN KEBANGSAAN 2009

Tarikh : 14 Mac 2009

Waktu : 8.00 pagi – 5.00 petang

Tempat : Auditorium Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS)

Para Pembentang Kertas Kerja;

Datuk Dr Hassan AhmadPengerusi Gerakan Mansuhkan PPSMI

Prof Dr Abdul Aziz Bari, Kuliyyah Undang-Undang Ahmad Ibrahim, Universiti Islam Aantarabangsa

Prof Emeritus Dr Abdullah Hassan, Institut Peradaban Melayu, Universiti Perguruan Sultan Idris
Prof Dr Shaharir Mohamad Zain, Timbalan Pengerusi Gerakan Mansuhkan PPSMI

Prof Dr Mat Rofa Ismail, Institut Penyelidikan Matematik (INSPEM), Universiti Putra Malaysia
Untuk pendaftaran, hubungi wakil kami:Hazwani 0133684906 / rsbgurl@yahoo.comRazali Bidin 0196442868 / arieff_86@yahoo.com.myHakim 0132829225 / hakimin_abdullah@yahoo.comAzli Maarif 0123378925 / azli_000@yahoo.com

Yuran Penyertaan; Orang Awam (RM30)Pelajar (RM15)(Bagi tujuan pembayaran, sila masukkan sejumlah wang di atas nama JARINGAN SISWAZAH MALAYSIA, Akaun Bank Muamalat 12070004901710 atau Akaun Maybank JASA PESMADA 562834500793. Sila beritahu wakil kami melalui mel elektronik atau sistem pesanan ringkas (sms) selepas berbuat demikian)


*Penyertaan hanya terhad untuk 200 orang perserta. Berdasarkan siapa cepat dia dapat!
*Sebarang pertanyaan dan pra-pendaftaran boleh dilakukan dengan menghubungi wakil kami atau tinggalkan komen di ruangan komen bersama nombor telefon atau mel elektronik (emel) untuk dihubungi semula oleh pihak kami

Layari Blog rasmi Seminar di http://seminar-ppsmi.blogspot.com/

Tuesday, March 10, 2009

Apa Itu Dualisme


Dualisme



Ditulis Oleh Hamid Fahmy Zarkasyi

Dalam sebuah acara talk-show di sebuah stasiun TV Inggeris tahun 90 an ditampilkan isu pelacuran. Panelisnya pendidik, pastur, tokoh masyarakat dan beberapa pelacur. Hampir semua menyoroti profesi pelacur dengan nada sinis. Pelacur adalah sampah masyarakat. Pelacur mesti dijauhkan dari anak-anak. Merusak adat kesopanan sosial, dan seterusnya.Tapi yang menarik giliran pelacur angkat bicara. "Saya memang pelacur. Dan saya melakukan ini karena saya janda. Saya menjalani profesi ini untuk menghidupi tiga orang anak saya. Kalian boleh saja mencemooh. Tapi siapa yang perduli jika anak-anak saya kelaparan, siapa! Siapa!" ia berteriak lantang. "Supaya kalian semua tahu, lanjutnya, saya memang pelacur tapi hati saya tetap suci". Hadirin pun bersorak.Nampaknya orang bersorak bukan karena ia pelacur, tapi karena ia dualis.
Menjadi pelacur dan merasa suci. Dua sifat yang kontradiktif. Yang saya heran justru mengapa mereka bersorak. Sebab doktrin dualisme sudah lama berakar di dalam pemikiran Barat. Asal usul terdekatnya adalah filsafat akal (philosophy of mind) yang digemari Descartes, Kant, Leibniz, Christian Wolf dan lain-lain. Menurut Christian Wolff misalnya "The dualists (dualistae) are those who admit the existence of both material and immaterial substances," tapi wujud materi dan jiwa tepisah. Pengertian ini disepakati Pierre Bayle dan Leibniz.Bahkan konon Barat mewarisinya dari kepercayaan Zoroaster (1000 SM) di Timur. Dunia dianggap sebagai pergulatan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Thomas Hyde menemukan doktrin ini dalam sejarah agama Persia kuno (Historia religionis veterum Persiarum, 1700). Doktrin Zoroaster diwarisi oleh Manicheisme dan diramu dengan dualisme Yunani. Tuhan akhirnya dianggap sebagai person dan juga materi.Bagi orang Mesir kuno Re adalah tuhan matahari simbol kehidupan dan kebenaran. Lawannya adalah Apophis lambang kegelapan dan kejahatan. Deva dalam agama Hindu adalah tuhan baik, musuhnya adalah asura tuhan jahat. Di Babylonia peperangan antara Marduk dan Tiamat adalah mitos yang mewarnai worldview mereka. Mitologi Yunani selalu menampilkan peperangan Zeus dengan Titans. Di Jerman perang antara Ases dan Vanes, meski berakhir damai.
Dalam filsafat, Pythagoras adalah dualis. Segala sesuatu diciptakan saling berlawanan: satu dan banyak, terbatas tak terbatas, berhenti-gerak, baik-buruk dsb. Empedocles setuju dengan Pythagoras, baginya dunia ini dikuasai oleh dua hal cinta dan kebencian. Plato dalam dialog-dialognya memisahkan jiwa dari raga, inteligible dari sensible.Tapi apakah dualisme itu benar-benar realitas? Atau sekedar persepsi yang menyimpang? Sebab nilai-nilai monistis (kesatuan) dalam realitas juga ada dan riel. Heraclitus dan Parmenides mengkritik dualisme Pythagoras. Banyak itu itupun berasal dari yang satu yang abadi. Yang dianggap saling berlawanan itu sebenarnya membentuk kesatuan dan tidak bisa dipisahkan. Aristotle ikut-ikutan. Dualisme Plato juga tidak benar. Jika jiwa diartikan bentuk (form) dari raga alami yang berpotensi hidup maka jiwa adalah pasangan raga. Jadi jiwa dan raga adalah suatu kesatuan. Tapi Aristotle ternyata masih dualis juga. Ia memisahkan akal dari jiwa.Dalam kepercayaan kuno pun unsur monisme juga wujud. Marduk ternyata turunan dari Tiamat. Zeus dan Titan berasal dari moyang yang sama. Leviathan ternyata diciptakan Tuhan. Pemberontak Mahabharata adalah dari keluarga yang sama. Dalam agama Zoaraster, kebaikan selalu dinisbatkan kepada Ahura Mazda atau Ohrmazd sedangkan kejahatan disifatkan kepada Ahra Mainyu atau Ahriman. Tapi dalam kitab Gathas, kebaikan dan kejahatan adalah saudara kembar dan memilih salah satu karena kehendak.
Para pemikir Kristen mulanya memilih ikut Plato, tapi mulai abad ke 13 mereka pindah ikut Aristotle dengan beberapa modifikasi. Di zaman Renaissance dualisme Plato kembali menjadi pilihan. Tapi pada abad ke 17 Descartes memodifikasinya. Baginya yang riel itu adalah akal sebagai substansi yang berfikir (substance that think) dan materi sebagai substansi yang menempati ruang (extended substance). Teori ini dikenal dengan Cartesian dualism. Tujuannya agar fakta-fakta didunia materi (fisika) dapat dijelaskan secara matematis geometris dan mekanis. Kant dalam The Critique of Pure Reason mengkritik Descartes, tapi dia punya doktrin dualismenya sendiri. Pendek kata Neo-Platonisme, Cartesianisme dan Kantianisme adalah filsafat yang mencoba merenovasi doktrin dualisme. Tapi terjebak pada dualisme yang lain.Perang antara monisme dan dualisme, sejatinya adalah pencarian konsep ke-esaan-an (tawhid). Peperangan itu digambarkan dengan jelas oleh Lovejoy dalam bukunya The Revolt Against Dualism.
Fichte dan Hegel, misalnya juga mencoba menyodorkan doktrin monisme, tapi bagaimana bentuk kesatuan kehendak jiwa dan raga, tidak jelas. Nampaknya, karena arogansi akal yang tanpa wahyu (unaided reason) maka monisme tersingkir dan dualisme berkibar. Jiwa dan raga dianggap dua intitas.Seorang dualis melihat fakta secara mendua. Akal dan materi adalah dua substansi yang secara ontologis terpisah. Jiwa-raga (mind-body) tidak saling terkait satu sama lain, karena beda komposisi. Akal bisa jahat dan materi bersifat suci. Atau sebaliknya, jiwa selalu dianggap baik dan raga pasti jahat. Padahal dari jiwalah kehendak berbuat jahat itu timbul.
Dalam Islam kerja raga adalah suruhan jiwa (innama al-a'mal bi al-niyyat). Karena itu ketulusan dan kebersihan jiwa membawa kesehatan raga.Dualis dikalangan antropolog pasti memandang manusia dari dua sisi: akal dan nafsu, jiwa dan raga, kebebasan dan taqdir (qadariyyah & jabariyyah). Dalam filsafat ilmu, dualisme pasti merujuk kepada dichotomi subyek-obyek, realitas subyektif dan obyektif. Kebenaran pun menjadi dua kebenaran obyektif dan subyektif. Bahkan di zaman postmo kebenaran ada dua absolut dan relatif. Dalam Islam konsep tawhid inherent dalam semua konsep, tentunya asalkan sang subyek berfikir tawhidi. Nampaknya doktrin dualisme telah memenuhi pikiran manusia modern, termasuk pelacur itu. Pernyataan pelacur itu tidak beda dari dialog dua sejoli dalam film Indecent Proposal, "I slept with him but my heart is with you".
Seorang dualis bisa saja berpesan "lakukan apa saja asal dengan niat baik". Anak muda Muslim yang terjangkiti pikiran liberal akan berkata `jalankan syariah sesuka hatimu yang penting mencapai maqasid syariah". Kekacauan berfikir inilah kemudian yang melahirkan istilah "penjahat yang santun", "koruptor yang dermawan", "atheis yang baik", "Pelacur yang moralis", dan seterusnya. Mungkin akibat ajaran dualisme pula Pak Kyai menjadi salah tingkah dan berkata "Hati saya di Mekkah, tapi otak saya di Chicago". Dualisme akhirnya bisa menjadi perselingkuhan intelektual. Hatinya berzikir pada Tuhan tapi fikirannya menghujatNya.
Penulis Direktur Eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS)